Sabtu, 22 November 2008

CBOX






New Movie : Journey To The Center of The Earth



'JOURNEY TO THE CENTER OF THE EARTH', Perjalanan ke Pusat Bumi

Pemain: Brendan Fraser, Josh Hutcherson, Anita Briem, Garth Gilker, Giancarlo Caltabiano

Meski sudah berlalu beberapa tahun, namun Profesor Trevor (Brendan Fraser) tak pernah bisa melupakan peristiwa misterius hilangnya Max, saudaranya. Dan misteri ini jadi semakin pelik saat Sean (Josh Hutcherson), putra Max muncul.

Sean datang untuk berlibur. Namun Sean juga membawa beberapa dokumen yang ditinggalkan ayahnya yang menyebutkan bahwa ada jalan yang mengarah menuju perut bumi. Penasaran dengan 'bukti-bukti' baru ini, Trevor lalu mengajak Sean menuju Iceland di mana diperkirakan jalan menuju pusat bumi itu berada.


Untuk melancarkan perjalanan mustahil ini, Profesor Trevor membayar Hannah (Anita Briem) untuk menjadi pemandu jalan. Meski awalnya agak ragu dengan 'ide gila' Trevor, Hannah akhirnya setuju untuk menjadi pemandu jalan petualangan yang tak masuk akal ini.

Profesor Trevor dan timnya akhirnya berhasil menemukan jalan seperti petunjuk yang ditinggalkan saudaranya. Namun perjalanan ini akhirnya malah menjadi petualangan paling menegangkan yang pernah mereka alami. Berhasilkah sang profesor menemukan jalan ke pusat bumi?


Film ini mungkin bukan film pertama yang mengadaptasi novel spektakuler karya Jules Verne. Beberapa sutradara sempat pernah mencoba memvisualisasikan naskah novel legendaris ini. Yang membuat film ini jadi berbeda dengan adaptasi sebelumnya mungkin adalah keputusan untuk membuat film ini menjadi format tiga dimensi. Dan tak tanggung-tanggung, bila kebanyakan film tiga dimensi hanya membuat beberapa adegan saja dalam format 3D, film ini malah sepenuhnya diambil dalam format 3D. Karena sepenuhnya diambil dalam format 3D, maka mau tak mau Anda akan sering mendapat 'kejutan' yang kadang tak terlalu perlu dan berkesan berlebihan.

Sang sutradara, Eric Brevig, yang sebelumnya dikenal sebagai 'master' visual effects yang sempat menggarap film TOTAL RECALL mencoba menuangkan ide liar Jules Verne ke dalam bentuk visual yang memang penuh dengan adegan yang mengejutkan. Dilihat dari sisi visual, film ini memang benar-benar mengagumkan. Adegan yang sebenarnya tak mungkin terjadi bisa terlihat begitu alami dan nyata.


Namun keunggulan film ini akhirnya hanya bertumpu pada sisi visual itu saja. Dari sisi cerita, mungkin kita sudah jenuh dengan ide Jules Verne yang sekarang terbukti bahwa itu tak masuk akal sehingga film ini jadi terkesan mengada-ada. Dan ini diperparah dengan beberapa adegan yang seolah menambah kesan tak masuk akal ini, seperti saat ketiga pemeran utama ini harus terjatuh dari tempat yang tinggi tanpa menderita cedera sedikitpun.

Dari sisi naskah pun sebenarnya tak ada dialog yang cukup 'kuat' sehingga mampu mendongkrak 'kredibilitas' film ini. Ini patut disayangkan lantaran akting Brendan Fraser sebenarnya cukup bagus. Malah bisa dibilang, setelah bermain dalam trilogi THE MUMMY, Brendan jadi identik dengan tokoh petualang. Bisa jadi Brendan adalah calon pengganti Harrison Ford bila ia berencana mengakhiri karirnya sebagai Indiana Jones.

Tari Pendet

Jumat, 21 November 2008

Planet Mars

Kejadian Alam
DUNIA BARU DI MARS

Ketertarikan manusia bumi terhadap Planet Mars sangatlah wajar. Mars terlihat begitu merah membara, begitu pula perbedaan muncul dengan keadaan Bumi saat ini. Alasan utamanya adalah Bumi yang selalu kita singgahi sudah banyak mendapatkan ancaman yang sangat serius, adanya Warning Global, kepadatan penduduk bahkan pencemaran lingkungan. Oleh karenanya, jauh-jauh hari manusia berpikir lebih matang untuk bermigran ke lokasi lainnya, Planet Mars. Konon, dahulunya Bumi ini memiliki kemiripan dengan Mars, dimana kondisi lingkungan Bumi pada atmosfernya tidak terdapat sebagian oksigen. Keberadaan oksigen diakibatkan oleh bakteri-bakteri fotosintesis, sehingga binatang mulai bermunculan dan Bumi ini telah diisi oleh kehidupan. Adapun berbagai cara dilakukan untuk memperoleh kesamaan keduanya hingga saat ini. Hal yang paling progress adalah memanaskan Planet Mars dengan cahaya Matahari. Meskipun jauh jaraknya, ilmu fisika lah yang selalu siap menggugah proyek tersebut. Apalagi NASA (National Aeronautics and Space Administration) ikut ambil alih di dalamnya. Selain itu, manusia berupaya penuh untuk mengidentifikasikan jenis asteroid yang akan menabrakkan Mars. Hal ini dipilih asteroid yang memiliki gas amonia yang tinggi, agar menghangatkan Mars dan membantu menebalkan lapisan atmosfer yang tipis. Proses keseluruhannya tentu saja membutuhkan waktu ribuan tahun, dengan teknologi yang ada dan yang dikembangkan dengan nanoteknologi. Usaha mengubah Mars menjadi tempat tinggal manusia yang baru dan bukanlah hal yang mustahil.

batik indonesia


Yogyakarta, Daerah Batik Yang Dijajah Produk Luar


Para pedagang di kawasan Malioboro dan Pasar Beringharjo menjadi salah satu saksi bahwa batik Yogya belum bisa menjadi “raja” di wilayah sendiri. Mereka mengaku enggan menjual batik Yogya karena motifnya yang terlalu berorientasi pada pakem-pakem tradisional dengan corak atau desain yang kurang memenuhi selera pasar. Bahkan, cenderung terasa monoton, hingga berkesan tak memberi ruang bagi dinamika motif. Oleh Boni Dwi
Pada kenyataannya, berbicara tentang produk batik maka juga harus berbicara tentang prospek pasarnya. Apabila ingin tetap bertahan, tampaknya para produsen batik Yogyakarta perlu berupaya keras agar bisa keluar dari citra tadi.
Namun demikian, menurut Budi Suhendar (34), salah seorang pedagang batik di Pasar Beringharjo, Senin (15/5), hal itu bukan berarti ada keharusan menghilangkan citra tradisional batik Yogya. Sebagian konsumen masih tetap ada yang fanatik dengan nuansa tradisional. “Hanya saja, desainnya jangan monoton. Selama ini, produk batik Yogya selalu terbatas pada jarit, selendang, dan batik prada.
Beda dengan batik Pekalongan dan Solo, yang bisa membuat desain kaus santai, hem santai, celana pendek santai. Coba buat desain seperti itu, dengan motif atau corak tradisional, saya jamin pasti laku,” kata Budi yang sudah 20 tahun menjadi penjual batik itu. Kalangan muda Dari kalangan produsen dan toko batik di Yogya sendiri, kesadaran untuk mengembangkan desain batik terutama dilatarbelakangi perubahan gaya hidup manusia modern dibandingkan masa sebelumnya, khususnya di kalangan kaum muda.
Dengan kata lain, tujuan yang ingin diraih adalah jangan sampai batik kehilangan pamor, generasi penerus, dan dilupakan. “Batik tidak sekadar kain sarung, jarit, atau selendang, tetapi juga baju kerja dan baju santai bagi seluruh kalangan. Jangan sampai batik hilang pamor di negeri produsen batik sendiri,” ujar Sodikin, Direktur Batik Pertiwi. Indah Widiarti, Manager Batik Margaria Grup, mengatakan pengembangan desain itu digarap secara serius di tengah optimisme bahwa batik tetap akan digemari oleh sejumlah kalangan di masyarakat dari waktu ke waktu. Sebab, menurut dia, batik sebagai sesuatu yang unik tetapi asli, malah akan dicari orang.
Namun, keduanya menyadari tidak mudah melepaskan anggapan bahwa batik itu berkaitan dengan sesuatu yang formal, resmi, dan berkaitan denga pakem-pakem tertentu, demi memperoleh orisinalitas sebuah produk batik. Apalagi, kondisi semacam itu sudah berlangsung dalam kurun waktu yang relatif lama, berpuluh-puluh tahun. Untuk itu, mereka harus melakukan kompromi antara pakem dengan selera pasar.
Kompromi “Kompromi itu mencakup warna, motif, model, serta material yang digunakan. Semuanya digabung menjadi satu konsep khusus mode batik untuk kaum muda,” kata Indah. Sesuai segmen yang dibidik Margaria, yakni kelas menengah-atas, kata Indah, maka warna yang dipilih biasanya adalah warna-warna lembut dengan motif tabur, seperti bunga-bunga kecil, yang lebih menonjol. Material yang dipilih pun lebih banyak berbahan katun maupun paris.
Sodikin dari Pertiwi Grup juga mengaku fokus pada penciptaan desain- desain yang lebih menarik bagi kaum muda, misalnya desain produk batik yang asimetris. Desain batik asimetris itu merupakan desain relatif baru yang lain dari pakem selama ini, di mana batik selalu simetris. Sejak sekitar lima tahun terakhir, pergerakan pasar batik di Yogyakarta justru didominasi oleh batik asal Pekalongan dan Solo. Muncul sebuah anekdot yang cukup ironis dari salah satu pedagang di Pasar Beringharjo, bahwa batik Yogya belum bisa menjadi raja di wilayah sendiri. “Kesannya, Yogya itu sedang terjajah oleh batik luar Yogya. Ini kan lucu.
Padahal, Yogya juga terkenal dengan produk batiknya,” ujar Harni, produsen dan pedagang batik di wilayah Ngasem. Seretnya perkembangan batik Yogya, salah satunya disebabkan kurang inovatifnya para produsen dalam menampilkan desain dan motif. Mungkin, perlu ada semacam “pemberontakan” terhadap pakem yang selama ini telanjur dianggap mapan. Entah apa pun bentuknya, yang jelas itu berawal dari keinginan bahwa batik Yogyakarta tidak boleh tenggelam ditelan zaman…

Indahnya Tari Bali


Indahnya Tari Bali

Tari bali memang dari sejak dulu sudah terkenal bahkan sampai ke manca negara. Sebut saja seniman-seniman tari Bali seperti I Ketut Mario dengan ciptaannya Tari Kebyar Duduk dan Oleg Tambulilingan, N.L.N. Swasthi Wijaya Bandem dengan ciptaanya Tari Belibis, Puspanjali, Saraswati, Sekarjagad dan Siwa Nataraja, I Nyoman Windha dengan ciptaanya Tari Belibis, Cendrawasih, Puspanjali dan Puspawresti dan banyak lagi seniman-seniman lain dengan ciptaanya yang sangat terkenal.
Baru-baru ini penulis sempat berkunjung ke salah satu sanggar tari yang ada di Jakarta kemudian duduk-duduk sambil memperhatikan latihan Tari Bali yang memang banyak peminatnya. Dan ternyata dari informasi yang didapat ternyata yang latihan tari Bali kebanyakan bukan orang Bali bahkan ada juga yang dari Australia tetapi kalau pelatihnya masih sebagian besar masih orang Bali. Saya sebagai orang bali memang bangga akan antusiasnya peserta yang sebagian besar bukan orang Bali. Tetapi timbul pertanyaan akankah orang bali nantinya belajar tari bali kepada bukan orang bali? Pertanyaan ini bukan bermaksud sara tetapi kita perlu merenungi Tari Bali yang sudah menjadi milik dunia dan banyak dipelajari oleh bukan saja oleh orang-orang Bali, tetapi orang Bali sendiri tidak perduli bahkan menganggap tari bali sudah ketinggalan jaman. Penulis juga sempat mendengar pembicaraan Ibu-ibu yang dengan sabar menunggu anak-anak mereka latihan Tari menurut mereka tari Bali mempunya gerakan yang paling lengkap dari ujung kaki sampai matapun ikut bergerak dalam melakukan gerak tari. Mereka membandingkan dengan tarian dari daerah lain di nusantara ada yang hanya kaki, atau hanya pinggul aja yang gerak sedangkan bagian lainnya tidak. Menurut mereka kalau tari Bali sudah dikuasai maka tari-tari yang lain akan lebih mudah untuk di lakukan. Sekali lagi saya sebagai orang lagi bangga dengan kelengkapan gerak tarian bali. Selain sebagai Hobi ternyata Tari Bali mempunyai nilai jual yang tinggi, banyak permintaan tampil hotel-hotel berbintang dan bahkan tampil di luar negeri merupakan indikasinya. Jadi dengan belajar Tari Bali dengan serius ternyata bisa juga menambah income. Dengan segala keindahan dan manfaat lainnya yang di dapat dengan belajar Tari Bali, akankah kita sebagai orang bali meninggalkan seni ini ?

bedah jantung


Asal Usul Bedah Jantung

SEMASA Perang Dunia kedua (1939-1945), para dokter menemukan langkah maju bidang tranfusi darah, pembiusan (anastesi-red) dan antibiotik yang mendorong pengembangan bedah jantung modern. Seorang ahli bedah Angkatan Darat Amerika Serikat dokter Dwight Harken mengeluarkan pecahan peluru meriam dari jantung seorang prajurit yang masih berdetak dengan memasukan jemarinya ke lubang luka, menemukan serpihan logam dan mengeluarkannya.
Kendala utama dalam bedah jantung terbuka adalah saat jantung berhenti berdetak untuk melakukan operasi, ahli bedah hanya memiliki waktu empat menit untuk melakukan tindakan terhadap jantung pasien. Lebih dari itu, pasokan darah yang berhenti akan mengakibatkan kekurangan oksigen pada otak yang meni mbulkan cacat permanent.
Terobosan bedah jantung dilakukan dokter Bill Bigelow (1913-2005) dari Universitas Minesotta yang mempelajari perilaku tidur musim dingin mamalia (hibernasi-red) yang memberi gagasan untuk mengurangi suhu tubuh pasien dari 98 deraja t Fahrenheit menjadi 81 derajat Fahrenheit. Dalam kondisi tersebut, dokter dapat memperpanjang waktu bedah jantung terbuka menjadi sepuluh menit.
Perkembangan teknologi memunculkan mesin paru-paru jantung (heart-lung machine) yang ditemukan John Gibbon (1903-1973) di Philadelphia tahun 1953. alat tersebut dihubungkan ke pasien sehingga jantung dapat tetap berfungsi di saat pembedahan berlangsung. Ahli bedah pun lebih leluasa dalam menjalankan operasi karena waktu operasi lebih panjang.
Upaya pertama bedah jantung terbuka dengan mesin paru-paru jantung dilakukan tanggal 15 Mei 1953 atas pasien Cecilia Bavolek (18). Cecilia terhubung dengan mesin selama 27 menit di saat dokter Gibbon menjalankan operasi jantung.
Prosedur operasi pun berkembang hingga memperbaiki lubang pada jantung. Operasi pertama untuk menangani lubang pada jantung dilakukan tanggal 2 September 1952 oleh dokter F. John Lewis dan dokter Walton Lillehei (1918-1999) atas pasien seorang bocah perempuan berusia lima tahun.
Sedangkan operasi by-pa ss jantung pertama dilakukan tahun 1967 oleh ahli jantung Argentina dokter Rene Favaloro (1923-2000) di Cleveland, Ohio, Amerika Serikat.